ARTICLE AD BOX
Beberapa isu siap dibahas dalam Rakerkonprov nanti. Di antaranya sinergitas Apindo dengan pemerintah untuk dalam rangka pencapaian visi Indonesia Emas 2045. “Apindo mendukung terus sinergitas dengan pemerintah untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045,” ujar Ketua Panitia Rakerkonprov II Anak Agung Kompyang Gede, Jumat (27/12).
Bagaimana kerangka dan penjabarannya lebih lanjut, kata Agung Kompyang Gede, tentu akan lebih detil dibahas pada Rakerkonprov. Isu lainnya, lanjutnya, terkait dengan PPN 12 persen. Dikatakan pemberlakuan PPN 12 persen tersebut diperkirakan berefek pada harga barang maupun jasa, yang berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.
Karena saling berkaitan, secara keseluruhan tentu berdampak terhadap kinerja ekonomi di berbagai sektor. Termasuk sektor UMKM dan sektor pariwisata yang nota bena salah satu andalan dan motor perekonomian Bali.
Apalagi dalam waktu berbarengan berlaku UMK tahun 2025 yang nilainya meningkat dari UMK yang berlaku tahun 2024. “Karena itu akan dibahas, untuk disikapi,” tegas Agung Kompyang Gede, yang juga Wakil Ketua I Apindo Bali ini.
Walau masih akan diagendakan untuk dibahas khusus dalam Rakerkonprov nanti, namun dia penerapan PPN 12 persen dan kemudian UMK 2025 jangan sampai mengganggu kinerja sektor usaha dan perekonomian Bali khususnya. “Ini mesti disikapi matang ” ucap Agung Kompyang Gede.
Sektor usaha diharapkan tetap eksis, sehingga tetap mampu menyerap tenaga kerja untuk menekan angka pengangguran. “Jadi itu antara lain agendanya, selain agenda lain seperti donor darah, konsultasi hukum, hingga bedah rumah,” ujar Agung Kompyang Gede yang juga seorag advokat ini.
Tekait Rakerkonprov II yang sekaligus dirangkai dengan HUT ke-73 Apindo, pihak panitia sudah menghadap Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, pada Selasa (17/12). “Astungkara berjalan dengan lancar. Semua pengurus dapat ikut serta,” kata Ketua DPP Apindo Bali I Nengah Nurlaba. 7 k17